Omzet Naik 100 Persen, Kewalahan Penuhi Permintaan hingga Luar Pulau Jawa

Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-70 yang jatuh pada 17 Agustus nanti, produsen bendera di Surabaya mulai kebanjiran order. Pemesanan bendera bahkan tidak hanya dari Surabaya dan sekitarnya tetapi juga luar pulau.

SALAH satu produsen bendera asal Surabaya, Solihin, 45, mengaku bahwa dirinya kewalahan dengan banyaknya pesanan. Bukan hanya dari Surabaya dan sekitarnya, seperti Sidoarjo dan Gresik, bahkan pesanan juga berasal dari luar pulau.

“Pesanan tahun ini banyak, bukan cuma dari Surabaya dan sekitarnya. Orderannya ada yang dari luar Jawa seperti Tarakan, Kendari, dan Papua,” ujar Solihin ditemui Radar Surabaya kemarin (12/8).

Menurut Solihin, bendera merah putih masih menjadi barang andalan dari sekian banyak jenis bendera dan pernak-pernik perayaan Hari Kemerdekaan RI yang dihasilkan

“Bendera nasional masih yang paling laris, paling banyak orderan,” tegas dia disela-sela kesibukannya menata bendera di toko miliknya yang berada di kawasan Jalan Darmokali tersebut.

Solihin mengungkapkan jika dirinya mampu menjual 10.000 bendera dan pernakpernik perayaan hari kemerdekaan dalam sehari. Bendera dan pernak-pernik itu dijual kepada tengkulak, pedagang kecil, serta memenuhi pesanan dari instansi pemerintahan.

“Kebanyakan diborong tengkulak, tapi pesanan dari instansi pemerintahan juga lumayan banyak,” tutur bapak dua anak ini.

Dia mengungkapkan, saat ini stok bendera yang dimiliki sudah habis. Semua bendera yang ada di tokonya merupakan pesanan pelanggannya sebelum Agustus lalu. “Semua bendera yang ada di sini (di tokonya, Red) sudah ada yang punya, semua sudah dipesan sebelum bulan Agustus,” ungkapnya.

Solihin mengaku, jelang hari kemerdekaan RI ini usahanya mengalami kenaikan omzet hingga mencapai 100 persen. Bila dalam sehari ia hanya mendapatkan pemasukan Rp15 juta -20 juta, kini menjelang hari kemerdekaan omzetnya bisa mencapai Rp 40 juta dalam sehari.

Hal tersebut juga diamini oleh Basit Romanzah, yang juga merupakan produsen bendera di kawasan Jagir, Surabaya. Basit mengungkapkan pesanan mulai meningkat sejak masuk bulan Agustus ini.

Dia mengaku jika Agustus memang saatnya ‘panen’ bagi para produsen bendera. “Kenaikan omzetnya hampir 100 persen, pesanan juga datang dari berbagai kota,” kata Basit. (*/hen)

Bagus Putra Pamungkas
Wartawan Radar Surabaya

Posting Komentar