Kinerja Ekspor Jatim Menurun 7,22 Persen

SURABAYA–Kinerja ekspor Jawa Timur (Jatim) pada September 2015 mengalami pertumbuhan jika di bandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, ekspor Jatim pada September 2015 mencapai USD 1.403,880 juta atau naik 2,51 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 1.369,38 juta.

Secara kumulatif, nilai ekspor Jatim pada September lalu tidak banyak membantu kinerja ekspor Jatim pada periode Januari–September 2015. Berdasar data yang dirilis BPS Jatim, kinerja ekspor Jatim pada kuartal ketiga mencapai USD 13.184,24 juta atau menurun 7,22 persen dari ekspor pada periode yang sama 2014 yang mencapai USD 14.209,99 juta.



”Ekspor migas Jatim pada September 2015 mencapai USD 55,86 juta atau turun 0,13 persen dari ekspor migas Agustus 2015 yang mencapai USD 55,93 juta,” kata Kepala BPS Jatim M. Sairi Hasbullah kemarin (15/10). Penurunan itu berimbas pada ekspor migas Jatim sepanjang kuartal ketiga yang tercapai USD 443,35 juta atau turun 25,89 persen dari periode yang sama 2014 yang mencapai USD 598,26 juta.

Sementara itu, ekspor nonmigas Jatim pada September 2015 mencapai USD 1.347 juta atau naik 2,63 persen dari ekspor nonmigas pada Agustus yang mencapai USD 1.313,45 juta. Ekspornon migas pada periode Januari–September 2015 juga turun 6,40 persen atau setara dengan USD 12.740,89. Ekspor nonmigas pada periode Januari–September 2014 mencapai USD 13.611,73 juta.

Sejauh ini komoditas utama penyumbang ekspor nonmigas masih didominasi perhiasan dan permata dengan nilai USD 309,20 juta. ”Itu diikuti kayu dan barang dari kayu sebesar USD 97,26 juta, lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 84,84 juta, ikan dan udang USD 76,22 juta, serta bahan kimia organik sebesar USD 75,73 juta,” paparnya.

Negara tujuan ekspor produk nonmigas Jatim masih didominasi Jepang dengan nilai ekspor yang mencapai USD 158,76 juta, diikuti Amerika Serikat (AS) sebesar USD 151,91 juta, dan Swiss senilai USD 136,49 juta. ”Negara ASEAN tujuan ekspor mencapai USD 63,34 juta, diikuiti Malaysia USD 60,54 juta, dan Thailand USD 22,93 juta,” urainya.

Negara Uni Eropa tujuan ekspor Jatim adalah Belanda dengan nilai ekspor sebesar USD 25,26 juta atau turun 15,32 persen dari bulan sebelumnya, Inggris senilai USD 21,95 juta, serta Jerman USD 21,68 juta. Penurunan tersebut diduga disebabkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, terutama dolar AS (USD). Itu juga merupakan dampak melambatnya perekonomian global. (rud/c1/rif)

Posting Komentar