Gapensi Waspadai Harga Bahan Baku

SURABAYA –Kondisi kurs rupiah yang terus melemah hingga tembus di level Rp 14 ribu per USD mulai dikhawatirkan se- jumlah pihak. Salah sa- tunya adalah Badan Pim- pinan Cabang Gabungan Pelaksana Kontruksi Na- sional Indonesia (BPC Ga- pensi) Surabaya. Ketua BPC Gapensi Kota Sura- baya Firdaus Hasan Basri menilai bahwa rupiah yang tak stabil bisa membawa efek kenaikan bahan ma- terial bangunan.

“Dampak kenaikan ba- han material bangunan itu terutama untuk pro- duk pabrikan yang bahan- nya berasal dari luar ne- geri. Di antaranya adalah aspal yang banyak bahan bakunya dari impor,” ujar Firdaus kemarin (27/8) setelah temu anggota dan dialog bersama wali kota Surabaya, Polres Sura- baya, dan kepala Kejak- saan Negeri Surabaya di gedung Sekretariat Ga- pensi Surabaya. Meski de- mikian, dampak kenaikan dolar belum sampai meng- ganggu.


Sebab, harga bahan ma- terial masih stabil. Malah harga beberapa bahan material turun, seperti semen dan besi, karena faktor kelebihan pasokan. Namun, jika rupiah tak kunjung stabil, tidak ter- tutup kemungkinan komo- ditas material pemba- ngunan proyek-proyek kontruksi terkoreksi dan harganya turut naik. Di antaranya, bahan baku ke- ramik yang sudah beran- cang-ancang naik harga.

“Komponen bahan impor untuk lokal pekerjaan kon- truksi dari proyek Pemkot Surabaya sangat kecil. Jadi, kenaikan dolar AS untuk sementara tidak sampai menganggu,” kata Firdaus. Hampir 80 persen pekerjaan anggota BPC Gapensi Surabaya berasal dari proyek pemerintah. Sisanya 20 persen berasal dari sektor swasta.

Proyek kontruksi Pem- kot Surabaya, antara lain, pembangunan jalan, pem- bangunan saluran drai- nase, rehab gedung seko- lah, serta pembangunan rumah sakit. Tiap tahun jumlah proyek kontruksi juga tumbuh sekitar 20 persen.

“Sejauh ini, yang di- keluhkan anggota Gapensi Surabaya adalah gangguan kelancaran pekerjaan dari oknum yang mengatasna- makan tokoh dengan mem- bebankan biaya yang se- harusnya tidak ada,” pa- parnya.

Meski demikian, Ga- pensi Surabaya berharap, tahun ini tidak ada ham- batan pengerjaan proyek meski nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Hanya, Gapensi Surabaya belum menje- laskan nilai proyek yang sudah dikerjakan hingga semester pertama 2015. (rud/c1/rif)

Posting Komentar